Episode 1
Ditaman itu terlihat ramai
sekali, banyak orang-orang yang bercengkraman satu sama lain, dengan memakai
pakaian pesta tentunya. Ini adalah acara pernikahan ali dan prilly yang dibuat
outdoor bertema pesta kebun.
Prilly
Aku menatap diriku didepan
cermin, aku terlihat berbeda dengan pakaian pengantin ini. Aku merasa seorang
putri dari negri dongeng yang menunggu kedatangan pangeran berkuda putih.
'Astaga gw merasa ini semua
mimpi, gw akan menikah dengan seorang aliando syarief. gw sangat bahagia
sekali.' Aku tak pernah berhenti tersenyum menatap diriku didepan cermin.
"sudah puas tuan putri
mengagumi dirimu sendiri" sahut seseorang membuat prilly menengok.
"aghh mila,, lebay banget
dech loe.." jawabku seraya menyungging senyumku
"pangeran loe udah datang
tuch, sekarang loe turun" ujar mila seraya mendekatiku
"gw gerogi mil,, apa
dandanan gw gak berlebihan?" tanyaku dan dihadiahi tawaan dari mila dan
ulle yang baru masuk kedalam kamar
"loe cantik prill"
sahut ulle
"loe tenang zz,, ali pasti
melotot dan menganga ngeliat loe," sahut mila tersenyum
"berlebihan sekali"
sahutku seraya mengerucutkan bibirku
"aduh kalian bertiga malah
asyik ngobrol,, ayo ayo pengantin laki-lakinya sudah datang tuch" sahut
mamah yang baru datang
Aku berjalan keluar kamar
digandeng mamah dan mila sedangkan ulle mengikuti dibelakang. Aku memegang erat
tangan mamah seakan meminta dukungan. Mamahpun membalas genggamanku seakan
mengerti untuk menguatkan dan menyemangatiku. Aku menunduk saat mulai
menginjakkan kaki ditaman, saat aku mengangkat kepalaku. Pandanganku langsung
tertuju kepada sosok pangeran dengan memakai tuxedo berwarna putih.
Halis yang tebal, mata hitam
legamnya dengan bulu mata yang lentik, hidungnya yang mancung, bibirnya yang
berwarna kemerahan terlihat seksi dengan rahangnya yang kokoh. Benar-benar
makhluk yang sangat sempurna.
'Astaga aku terpesona dengan
calon suamiku sendiri. Dia tersenyum melihatku, tatapannya tak lepas dari
mataku'.
Author prov
"dia cantik sekali, bagai
bidadari dari surga yang diturunkan tuhan khusus buat gw" batin ali
"hai" sapa ali lembut
ketelinga prilly, yang kini telah duduk disamping ali.
Penghulu memulai ritualnya
sebelum acara akad hingga akhirnya papa prilly menjabat tangan ali.
"saya nikahkan putri
kandung saya prilly latuconsina binti rijal dengan aliando syarief bin hermawan
dengan mas kawin tersebut tunai" ujar papa
"saya terima nikahnya
prilly latuconsina binti rijal dengan mas kawin tersebut tunai" ujar ali
lantang
Dan semua orang berkata
"sah"
Ali tersenyum menatap prilly
seraya memakaikan cincin pernikahan ke jari manis prilly.
"aku janji akan menjadi
seorang imam yang baik buatmu, yang akan selalu berusaha membahagiakanmu,
menjagamu dan membimbingmu. Aku mencintaimu my wife." Ujar ali menatap
manik mata prilly
"dan aku akan berusaha
menjadi istri yang baik buat kamu, aku akan slalu ada disisimu mendampingimu
disaat susah maupun senang, menghapus keringatmu disaat kamu lelah. Kemanapun
kamu pergi aku akan ikut dan selalu disisimu, kalau kamu susah, aku juga akan
ikut susah. Kalau kamu sakit, aku akan merasakan sakit itu. Dan kalau kamu
mati, aku akan ikut mati bersamamu ali.... Aku mencintaimu my husband"
ujar prilly berkaca-kaca seraya memakaikan cincin ke jari manis ali dan mencium
tangan ali
Ali tersenyum mendengarnya dan
mencium kening prilly dengan lama dan penuh kasih sayang. Hingga tersadar oleh
tepuk tangan para tamu yang hadir.
*
Semua tamu yang hadir
mengucapkan selamat menempuh hidup baru kepada ali dan prilly, banyak tamu yang
datang diantaranya teman kampus prilly, teman ali yang dari singapura termasuk
anita, dan juga rekan bisnis papih ali, dan papa prilly.
"selamat yah bos, akhirnya
loe mendapatkan wanita impian loe." Sahut evan seraya memeluk ali
"thanks van" sahut ali
melepas pelukan evan
"tapi gw sedih.."
sahut evan memasang wajah sedihnya
"kenapa?" sahut ali
dan prilly mengernyitkan keningnya
"sekarang gw harus nyari
apartemen baru, mana sekarang gw bakalan tidur sendiri lagi gak ada yang
melukin gw, gak ada yang perhatian lagi sama gw kalau pulang malam dan gak ada
yang harus gw bikini sarapan tiap pagi,, gw jadi duda dech sekarang" sahut
evan yang berhasil membuat prilly tertawa
"kampret loe,, makanya
cepet-cepet loe nikah dan nyari cwe yang bener jangan gonta ganti terus. Gw
ampe gak hapal pacar loe yang mana. Dan satu lagi loe boleh tempatin apartement
gw, gw berencana nempati rumah bokap kandung gw dibandung dan mau buka usaha
café sesuai apa yang diharapkan sama digo" ujar ali membuat prilly menatap
ali
"ka-kamu serius li?"
Tanya prilly tak percaya
Dan ali hanya mengangguk pasti
"wahhh,, terima kasih
brother,,loe memang yang terbaik.. istriku yang baik" sahut evan antusias
dan membuat prilly tertawa
"ikhh najong loe van"
sahut ali ikut terkekeh
dan selanjutnya evan menyalami
prilly memberi selamat
"oya prill, hati hati lho c
ali kalau tidur suka ngorok" bisik evan ke prilly
"gw denger kali van, awas
aja loe ngomong macem macem sama istri gw, gw turunin jabatan loe jadi cleaning
service" sahut ali datar
"ampun tuan ampun,,"
sahut evan dan membuat prilly tertawa melihat tingkah keduanya.
Setelah evan berlalu kini datang
anita dan keempat sahabatnya.
"heh ali, selamet yee loe
akhirnya bisa juga naklukin hati prilly,," ujar anita memeluk ali
"ya nit, meskipun harus ada
beberapa trouble juga" sahut ali terkekeh melepas pelukan ali
"itu namanya perjuangan,
selamat yah sepupuku sayang.." sahut anita memeluk prilly
"makasih mbak," sahut
prilly tersenyum dan melepas pelukan
"tapi kau tega mendahuluiku,
padahal umurku lebih tua dari kamu" sahut anita mengerucutkan bibirnya
"makanya cepet-cepet cari
pacar keburu ubanan tuch rambut, baru tau rasa loe jadi perawan tua" sahut
ali terkekeh
"ikh ali,, kejam banget
sich loe. Bukannya cariin cwo buat gw" sahut anita menonjok lengan ali
"ada temen gw yang lagi
jomblo, mau loe?" sahut ali
"siapa?" Tanya anita
antusias
"tuch c evan" sahut
ali menunjuk evan yang sedah mengobrol dengan salah satu teman kampusnya
"OGAH" ujar anita dan
berhasil membuat prilly, dan keempat sahabatnya tertawa
Anita berlalu dengan wajah
betenya. Kini giliran kirun, ulle, mila dan Kevin yang memberi ucapan selamat
seraya memeluk ali dan prilly bergantian.
Hingga tanpa terasa acarapun
selesai, dan kini prilly sedang berada didepan cermin dikamarnya dengan masih
menggunakan gaun pengantinnya menunggu ali yang sedang mandi.
"sekarang aku udah menjadi
seorang istri... lalu sekarang apa yang harus aku lakukan? Mamah bilang aku
harus bisa melayani suamiku, tapi bagaimana caranya? Apa aku harus menggodanya?
Omg hello Itu konyol banget, aku gak mau kalau harus menggodanya, atau kalau
ali yang mulai menggoda dan mendekatiku apa yang harus aku lakukan selanjutnya?
Apa aku harus bilang kalau aku sudah siap? Atau aku harus bilang apa? aku masih
bingung harus apa." Batin prilly
Hingga prilly tersadar saat
terdengar pintu kamar mandi terbuka dan keluar ali dengan hanya memakai handuk
yang dililitkan dipinggangnya, memperlihatkan badan sixpacknya membuat prilly
terpaku dan menelan ludahnya sendiri.
"kamu kenapa bie? Kamu
tegang sekali?" ujar ali menghampiri prilly dan prilly hanya menggeleng
Ali memeluk prilly dari belakang
dan menyimpan dagunya dibahu prilly menghirup aroma tubuh prilly.
"mandilah bie, badanmu
sangat bauu" ujar ali menutup hidungnya sambil terkekeh melepaskan
pelukannya dan membuat prilly langsung melesat masuk kekamar mandi.
30 menit berlalu, prilly keluar
dari kamar mandi dan mendapati ali sedang duduk diatas ranjang bersandar
kekepala ranjang sambil memainkan hpnya. Prilly terpaku didepan pintu kamar
mandi
"kenapa hanya berdiri
disitu bie sayang, kesini duduk disini" sahut ali seraya menepuk ranjang
disampingnya.
Prilly berangsur duduk disamping
ali. Ali menyimpan hpnya dan tersenyum menatap prilly,
"kenapa?" sahut ali
Prilly hanya menggeleng
"kamu tegang banget, aku
tau kamu belum siap. Aku tidak akan memaksa sayang, sekarang tidurlah kamu
pasti lelah seharian berdiri" sahut ali
" kamu gak marah li?"
Tanya prilly ragu-ragu
"ya ngguk lah sayang, aku
ingin kamu menyerahkan diri kamu seutuhnya karena ikhlas dan tanpa paksaan. Aku
gak mau memaksamu, ayo kita tidur" sahut ali
Ali merebahkan dirinya disamping
prilly dan menarik prilly agar tertidur didada bidangnya secara bersamaan
dengan itu prilly memeluk tubuh ali. Ali mengelus rambut prilly penuh sayang
hingga terasa nafas prilly teratur dan damai menandakan prilly sudah terlelap
hingga tanpa terasa alipun ikut terlelap.
***
Matahari menerobos masuk kecelah
celah jendela membuat prilly mengerjapkan matanya, prilly terbangun dan mendongakkan
kepalanya menatap ali yang masih terlelap.
"dia tampan sekali,"
sahut prilly seraya mendekatkan wajahnya ke wajah ali, tangan prilly menyusuri
setiap inci wajah ali seraya tersenyum.
"nafasmu membuat wajahku
geli sayang,,," sahut ali masih tetap memejamkan matanya
"ka-kamu sudah
bangun?" Tanya prilly
"iya"
"sejak kapan?"
"sejak kamu mengagumi
wajahku" sahut ali membuka matanya dan menatap prilly
"kamu diam-diam mengagumi
ketampananku yah," sahut ali tersenyum puas
" pede banget kamu"
sahut prilly mencubit perut ali
"jujur aja dech, kalau gak
terpesona ngapain natap muka aku seperti itu?" Tanya ali menaikkan satu
alisnya dan membuat prilly merona karena ketauan
"a-apaan sichh, udah aghh
aku mau mandi" sahut prilly seraya bangkit tapi ditahan ali
"apa?" Tanya prilly
heran
"morning kissnya dulu
dong," sahut ali
"ikhh apaan sich? Kamu
mulai nakal yah" sahut prilly
Tetapi tidak dihiraukan oleh ali
dan malah mengecup singkat bibir prilly dan tanpa merasa bersalah ali bangun
dan berjalan masuk ke kamar mandi meninggalkan prilly yang masih terpaku
ditempatnya.
***
Ali dan prilly pergi honeymoon
menggunakan penerbangan pukul 08.00 pagi. Setelah melewati perjalanan jauh dan
memakan waktu yang cukup lama. Kini prilly tiba di Lanikai Beach, salah satu
pantai terindah di Hawaii. Setelah melakukan beberapa administrasi dan cek in
hotel. Kini ali dan prilly berjalan menuju pantai yang sangat indah.
Di pantai ini tumbuh tanaman
khas tropis subur menghiasi birunya laut dan langit. Sinar matahari seolah tak
berujung, bersinar dengan sinar berwarna merah kekuning-kuningan menandakan
waktu petang. Bukan hanya itu, perairan disini juga sangat bersih dan luas.
Hamparan pasir putihnya bagaikan permadani yang mengundang siapapun untuk duduk
menikmati ombak yang datang dan pergi. Dipantai lanikai bukan hanya pantai dan
laut yang indah, tetapi terdapat pulau-pulau yang tak jauh dari sana.
"OMG Hello sayang.... Indah
banget" teriak prilly antusias saat sudah berada dibibir pantai
"kamu suka bie?" Tanya
ali dan langsung disambut dengan anggukan oleh prilly
"jujur lho sayang, aku baru
pertama kali kesini" sahut prlly saat ali mulai memeluk prilly dari
belakang
"aku juga baru pertama kali
kesini... aku senang mengagumi semua ciptaan tuhan yang sungguh sangat indah
dan sempurna" ujar ali
"iya sayang kamu bener, aku
bener-bener menikmati keindahan disini" tambah prilly
"apalagi ciptaan tuhan yang
sekarang sedang aku peluk.. uuuhhh sungguh indah dan sempurna" sahut ali
mencium pipi prilly
"ikhh apaan sichh,,"
sahut prilly berbalik menatap ali dan langsung mengalungkan kedua tangannya
keleher ali tanpa melepaskan tangan ali dipinggangnya.
"cuamiku ini pintel banget
gombal yah,, ckckck" sahut prilly berbicara seperti anak kecil sambil
mencubit hidung ali membuat ali gemas dibuatnya
"ini serius bie sayang, aku
gak gombal lho... sumpah dech" kata ali dengan mimik muka semanis mungkin
"ikhhh apaan sichh,, jelek
banget muka kamu...hhhhaaa" prilly tertawa terbahak-bahak melepaskan
pelukan ali
"kamu bilang jelek? Orang
aku ganteng banget gini kamu bilang jelek awas yah kamu bie" sahut ali
seraya menggelitik perut prilly membuat prilly kegelian dan tertawa.
Ali terus menggelitik prilly.
dan akhirnya prilly terlepas dan berlari menjauhi ali. Ali mengejar prilly
hingga kehilangan sosok prilly
"bie kamu ngumpet dimana
sich?" sahut ali teriak
Tetapi tidak ada jawaban sama
sekali, ali mengedarkan pandangannya kesemua penjuru tetapi tidak menemukan
prilly.
"biee....." teriak ali
lagi seraya berjalan tetapi tidak menemukan prilly
Prilly tersenyum melihat ali
yang kebingungan.
"rasain loe" kekeh
prilly, dan mengendap-ngendap berjalan dibelakang ali hingga saat dekat prilly
langsung loncat ke punggung ali seraya tertawa.
"kamu ngagetin aku aja
sayang, aku kira tadi ada anak monyet yang naik kepunggung aku" ujar ali
mengejek
"apa kamu bilang? Tega
banget sich istri sendiri yang cantiknya udah ngalahin selena gomes malah
disamain sama anak monyet.. jahat kamu li" sahut prilly turun dari
punggung ali dan pura-pura menangis
"aduhh istri manjaku
nangis, maaf dech sayang maaf yah" sahut ali merasa bersalah melihat
prilly menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"kamu jahat..." sahut
prilly
"maaf yah sayang,, kamu
meskipun disamain sama monyet juga kan tetep kamu monyet tercantik yang aku
temui" ujar ali
"ya namanya juga monyet,
secantik cantiknya monyet ya tetep bentuknya kayak gitu... ikhhh aliiii "
cerocos prilly seraya memukul mukul dada ali membuat ali tertawa terbahak-bahak
***
Kini prilly dan ali duduk
dibibir pantai sambil menatap sunset yang indah. Dengan kepala prilly bersandar
kelengan ali.
"ali.."
"hmm..."
"kamu beneran mau ninggalin
perusahaan papa kamu buat membangun restaurant yang diinginkan digo?"
Tanya prilly
"iya bie, aku udah ngambil
keputusan itu"
"tapi kan-" prilly
mengangkat kepalanya dan menatap manik mata ali "kamu gak berpengalaman
dalam masalah café ataupun restaurant"
"aku akan berusaha dan
mencari tahu sayang, kamu tenang saja. Aku ingin hidup denganmu dan menafkahimu
dan anak-anak kita kelak hasil jerih payahku sendiri, aku ingin merintisnya dari
nol" jelas ali membalas tatapan prilly
Prilly tersenyum dan mengelus
pipi ali membuat ali memejamkan matanya
"kamu memang imamku yang
istimewa, aku akan slalu disampingmu slalu dan memberi support buat kamu dan
masa depan kita,," ujar prilly membuat ali tersenyum menatap prilly
Prilly tiba-tiba mengecup bibir
ali cukup lama membuat ali kaget, tetapi selang waktu kembali rileks. Ciuman
yang berubah menjadi sebuah lumatan ditengah-tengah matahari tenggelam.
Prilly melepaskan ciumannya dan
mengatur nafasnya kembali
" I love you my
husband"
"I love you more my
wife"
sahut ali tersenyum menatap
prilly. prilly kembali merebahkan kepalanya kelengan ali, dan menikmati
indahnya suasana pantai.
"sayang, sebaiknya kita
kembali kehotel buat solat magrib dan makan malam" ujar ali
"ayo,, tapi
gendongggg" sahut prilly manja, membuat ali menghela nafas panjang
"baiklah, sini naik"
ujar ali sudah berjongkong membelakangi prilly
"asyikk" ujar prilly
senang seraya menaiki punggung ali
Setelah melakasanakan solat
magrib dan isya berjamaah kini prilly sedang membereskan pakaiannya dari koper
kedalam lemari seraya menunggu ali yang masih berdzikir.
"perasaan baju tidur gw
udah gw masukin semua dech xxo sekarang gak ada yah malah jadi lingerie
semua?" gumam prilly
"kenapa sayang?" ujar
ali yang entah sejak kapan sudah duduk diatas ranjang sambil menatap prilly
"ekhhh..." ujar prilly
kaget menatap ali
"ini lho sayang, baju tidur
aku berubah jadi lingerie semua.. pasti ini kerjaannya c mila sama c ulle
dech" ujar prilly mengerucutkan bibirnya membuat ali terkekeh
"ya gpp dong, berarti
mereka perduli sama aku" ujar ali nyengir
"ikhh itu maunya
kamu,," ujar prilly semakin bête
Ali mengajak prilly untuk makan
malam bersama, setelah itu kembali kehotel untuk istirahat. Prilly memasuki
kamar mandi setelah ali keluar dan mengganti pakaiannya. Sudah 30menit prilly
berada didalam toilet
"bie, kamu gak kepikiran
buat tidur ditolet kan?" teriak ali yang sedang duduk diujung ranjang
sambil memainkan hpnya
Clek
Suara pintu terbuka membuat ali menoleh
dan melihat sosok prilly yang berdiri didepan pintu. Dengan lingerie berwarna
merah cabe sangat kontras dengan kulit putih dan mulusnya, membuat ali melotot
dan menganga melihat prilly yang masih menunduk.
"kamu seksi banget,
bie" ujar ali tersenyum jail dan berjalan mendekati prilly membuat prilly
mundur satu langkah
"kenapa? Kamu takut?"
Tanya ali saat sudah dihadapan prilly dan mengangkat dagu prilly membuat prilly
menatap ali. Kedua mata itu bertatapan cukup lama
"a-aku" ujar prilly
gugup
"gak usah takut sayang, aku
tidak akan menyakitimu"
"apa sakit?" Tanya
prilly ragu-ragu membuat ali tersenyum
"aku gak tau, ini pertama
kalinya buat aku. Tapi aku janji akan selembut mungkin agar kamu tidak
merasakan sakit" ujar ali meyakinkan dan semakin mendekati wajah prilly
hingga nafas hangat ali sangat terasa dikulit wajah prilly.
"apa kamu sudah siap?"
Prilly hanya mengangguk seraya
tersenyum dan memejamkan matanya...
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar