Jumat, 02 Agustus 2019

The Game Demons (Horor)



Prolog
          “Erlina,”
            “Nenek,” gumamnya menatapnya dengan polos.
            “Ayo kita harus pergi dari sini,” ajaknya menarik tangan Erlina. Gadis kecil yang masih berumur 6 tahun.
            “Tapi kita akan kemana?” tanyanya dengan polos.
            “Kita harus pergi dari sini,” ucapnya memaksa Erlina.
            Mereka bergegas mengambil tas yang ternyata sudah di siapkan dan segera beranjak keluar dari rumah petak itu.
            “Nenek, tapi Mama dan Papa akan pulang hari ini,” ucap Erlina.
            “Tidak sayang, mereka tidak akan pulang,” ucap Nenek yang berjalan menuju pintu keluar belakang.
            “Kenapa?”
            “Karena mereka tidak akan pernah kembali,” ucapnya penuh tanda tanya.
            Erlina masih tampak bingung dengan perkataan dari sang Nenek, ia mengikuti langkah Nenek yang terseok-seok karena termakan usia dan sudah tak mampu lagi berjalan jauh.
            “Nenek tidak apa-apa?” tanya Erlina saat Nenek itu memilih duduk di trotoar yang sepi.
            “Erlina, dengarkan Nenek,” ucapnya menggenggam tangan Erlina dengan erat. “Kamu adalah gadis yang sangat kuat, kamu di lahirkan untuk menjadi seseorang yang berarti. Dengar, apapun yang terjadi kau pergilah dan berjalan terus jangan menoleh ke belakang. Di ujung jalan sana, tante Vio menunggumu.”
            “Lalu Nenek?”
            “Jangan pikirkan Nenek,” ucapnya. “Dengar sayang, situasinya tidak mendukung. Kamu harus pergi sekarang juga, dan abaikan apapun yang kamu lihat,” ucapnya.
            “Tapi kenapa?” tanya Erlina kecil yang hendak menangis.
            “Maafkan Nenek, ini salahku.” Nenek memeluk tubuh kecil Erlina dan menyuruhnya segera pergi.
            “Nenek-“
            “Pergi Erlina, sekarang! Jangan menoleh ke belakang apapun yang terjadi,” ucapnya membuat Erlina menurut dan berlari menjauh dengan isakan tangisannya.
*** 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar