PROLOG
“Apa kamu bahagia?” tanya pria itu
saat mereka berada di sebuah kamar pengantin yang sudah di sulap seindah dan
seromantis mungkin.
“Ya, aku sangat bahagia. Inilah
impianku selama ini, menikah denganmu, pria yang begitu aku cintai.” Wanita itu
tersenyum penuh kebahagiaan tanpa menangkap kejanggalan ekspresi wajah yang di
tunjukkan sang pria.
“Begitukah? Apa kau pikir ini akan
berhasil dan membuat kita bahagia?” tanya pria itu membuat sang wanita sedikit
mengernyit.
“Kenapa kamu bertanya seperti itu?
Bukankah kita saling mencintai?” tanyannya.
“Dulu aku memang sangat mencintaimu.”
Ucapannya tertahan mebuat sang wanita menatap manik mata pria di depannya itu.
Pria yang sudah sah menjadi suaminya, “Tetapi sekarang berbeda.”
“Maksud kamu?”
“Sekarang ada jarak di antara kita,
ada api kebencian di antara kita!” mata wanita itu membelalak lebar. “Cinta
yang memberikan surga itu kini sudah di terlahap hangus oleh api
neraka penuh kebencian dan
DENDAM!!!” wanita itu memekik saat sang pria mencekik lehernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar